Bojonegoro, Newsantara24.com – Dugaan maraknya gudang tempat penimbunan BBM jenis solar ilegal atau solar gunung, di dukuh Dandangilo desa Hargomulyo kecamatan Kedewan kabupaten bojonegoro, diduga bisa leluasa akibat longgarnya pengawasan dari aparat penegak hukum di wilayah kabupaten Bojonegoro.
Sayangnya, dugaan kegiatan illegal buying tersebut semata-mata tak perduli siang atau malam, dalam menjalankan aktifitas kegiatan yang melanggar hukum tersebut seakan-akan oknum pelaku penimbunan BBM jenis solar tersebut seperti kebal hukum.
Dari data yang di himpun oleh awak media, maraknya gudang penimbunan BBM jenis solar yang di lakukan oleh para pelaku selama bertahun tahun tak pernah terendus oleh aparat penegak hukum khususnya wilayah hukum Bojonegoro.
Ada dugaan aparat penegak hukum menutup mata dan telinga sehingga para pelanggar hukum tersebut bisa bebas dan leluasa tanpa ada rasa takut sedikitpun, seakan akan kegiatan yang mereka lakukan adalah kegiatan legal.
Berbekal informasi dari masyarakat setempat, kemudian awak media adakan investigasi dan wawancara senin, 08/05/2023 salah satu warga yang enggan di sebutkan namanya kepada awak media mengatakan, “membenarkan bahwa di desa Hargomulyo memang ada bener tempat penimbunan BBM jenis solar”.
Lanjut warga, “kalau khususnya warga Kedewan, sudah tidak heran lagi mas dengan banyaknya gudang penimbunan BBM jenis solar setau saya gudang yang di dusun dangdangilo itu miliknya CIP”.
Karena lokasi desa Hargomulyo dekat dengan tempat pengeboran tambang minyak tradisional yang berada di desa wonocolo, bahkan setiap harinya bisa mengumpulkan BBM jenis solar ilegal hingga puluhan ton mas, dan setelah BBM jenis solar terkumpul kemudian di ambil truck tangki untuk di kirim ke wilayah Surabaya dan gresik”. Pungkas warga kepada awak media.
Dan di tempat terpisah kemudian awak media menghubungi CIP, yang di duga sebagai pemilik gudang penimbunan BBM jenis Solar, guna untuk klarifikasi melalui sambungan telfon via WhatsApp, “CIP menjawab dengan nada tinggi, kalau anda mau beritakan ya berita kan saja, semua kedewan sama wonocolo sana tutup dan tulis saja”, terang pria paruh baya tersebut. (Red*)
