Tuban, newsantara24.com – Sangat disayangkan, pelapor pencurian diesel yang terjadi di desa kedungsuko kecamatan plumpang menaruh ketidak percayaan terhadap Kejaksaan Negeri Tuban (Kejari Tuban).
Bagaimana tidak, kecurigaan tersebut muncul dari kesembilan berkas tersangka yang sudah dilimpahkan polres ke kejaksaan, hanya delapan yang sudah disidangkan dan sudah divonis majelis hakim Pengadilan Negeri Tuban (PN Tuban). Masih ada satu pelaku lagi yang belum disidangkan.
“Seharusnya itu ada 9 (Sembilan) orang yang saya laporkan dan saat ini sudah disidang dan sudah divonis, tapi yang 1 (Satu) tidak ikut disidangkan dan sampai saat ini tidak ada kejelasannya”, ujar Murtono anak dari pelapor Suharto.
Kepada Media newsantara24.com, Murtono menyampaikan bahwa 8 (Delapan) dari 9 (Sembilan) pelaku yaitu merupakan anggota Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) yang bernama Tirto Sandang Pangan diwilayah desa setempat. Sedangkan 1 (Satu) Pelaku lain adalah Kepala Desa Kedungsoko.
Menurutnya, kenapa hanya 8 (delapan) pelaku saja yang disidangkan sedangkan 1 (Satu) pelaku tidak disidangkan, murtono merasa ada yang aneh. Pelaku yang sudah disidangkan itu ada 8 (delapan) yakni berinisial AK, MAP, NG, RW, EP, SU, KA dan KS.
Kedelapan pelaku tersebut terbukti bersalah melakukan tindakan pencurian, para terdakwa dikenakan Pasal 363 Ayat 1 KUHP dan dengan hukuman masing-masing terdakwa dikenakan 3 (tiga) bulan penjara.
“Dari Putusan majelis hakim tersebut kami kecewa, ditambah lagi 1 (satu) tersangka yang tak kunjung disidangkan dan tidak ada kejelasan sampai saat ini”, kata Murtono dengan kecewa.
Disatu sisi lain media newsantara24.com mencoba menghubungi Kepala Kejaksaan Negeri Tuban (Kajari Tuban) Armen Wijaya melalui pesan singkat Whatsapp pada jum’at (12/01/2024) pukul 12.43 Wib, “Nanti saya akan cek dulu permasalahan ini, karena saya masih diluar kota”, tutupnya. (Red*)
